Get Gifs at CodemySpace.com

Selasa, 26 April 2011

KAIRO, MESIR


Kairo , ibukota dan permata tak terkalahkan milik bangsa Mesir, adalah kota terbesar di Afrika. Berlokasikan terutama di tepitimur Sungai Nil, ia telah mendominasi kekayaan kebudayaan dan ekonomi Mesir modern. Unsur – unsur dari arsitektur kuno dan bersejarah bergabung dengan keanggunan gedung – gedung apaterment dan hotel yang menjulang tinggi, yang memiliki kamar – kamar berpemandangan unik kea rah kebun – kebun sayuran yang tumbuh subur di kedua tepi sungai Nil. Berada dibawah bayag- baying pyramid - pyramid besar di Giza, satu – satunya monument yang selamat dari 7 keajaiban dunia masa purba, Kairo bertetangga dengan Memphis, yang sejarahnya, bersama – sama Giza, dapat dirunut hingga 500 tahun yang lalu.

Kota ini disebut – sebut “berbentuk kipas”, sempit di bagian Selatan, dimana terdapat padang pasir yang luas, dan melebar di bagian utara, dimana tanahnya lebih subur berkat delta sungai Nil. Pusat kota Kairo yang bertembok, yang menawarkan pasar- pasar (bazaar – bazaar) besar serta psar bagi emas, tekstil, rempah – rempah, amber dan kulit, adalah dsalah satu dari tiga daerahnya yang paling padat dan tua. Bersama Bulaq di bagian Barat Daya dan Mesir al-Oadimah di selatan, pusat kota merupakan batas bagi kota bergaya Paris dan modern itu, yang terletak tepat di atas tepi timur Nil. Kontras dengan kota modern ini, jalan – jalan yang sempit masjid – masjid berkubah, halaman istana berair terpisah bagi pria dan wanita, dan ornament – ornament kayu dekaden menjadi kerakter bagi kota tua . Lebih jauh ke Timur, kaki – kaki bukit dari Padang pasir Arabia dan keajaiban – keajaiban di Mesir.

Di Selatan Kairo saat ini terletak “Kota Orang mati”, dimana kuil – kuil dan makam – makam yang indah berdiri guna menghormati para pemimpin keagamaan masa lalu. Di Utara kota orang mati, bagian selatan kota Kairo sekarang yang disebut Misr al –Qadimah ( Kairo lama), berada tepat di lokasi kota bertembok zaman Romawi , dimana gereja – gereja Koptik masih berdiri.

Kairo abad pertengahan mencapai puncaknya di abad ke 13 di bawah pemerintahan Mamluk. Sebagai pintu gerbang ke perdagangan rempah – rempah Barat – Timur dan Ibukota dari kekaisaran yang memerintah Mesir hingga 1516, kota ini menerima banyak penghormatana, dan penduduknya membengkak hingga 500.000 jiwa pada tahun 1340.

Adalah Kematian Hitam di tahun 1348 yang menyusutkan jumlah penduduk. Monopoli perdagangan rempah – rempah dipatahkan oleh pelayaran Vasco da Gama ke India dari Portugal, dan orang – orang Turki berhasil merubah Kairo menjadi ibukouta propinsi setelah kemenangan mereka di tahun 1517. Muhammad Ali mendirikan dinasti yang memerintah Mesir dari tahun 1805 hingga tahun 1952. abad ke – 20 telah menyaksikan pertumbuhan penduduk yang luar biasa (dari 375.000 pada tahun 1890 menjadi 6,5 juta jiwa di tahun 1990), meskipun luas kota tetap 104 mil persegi (269 kilometer persegi). Universitas – universitas yang baik seperti Universitas Kairo, Universitas Ain Sham, dan Universitas al-Azhar, menarik mahasiswa –mahasiswa dari seluruh Mesir. Kota ini juga mendirikan sejumlah museum, seperti Museum Mesir di Lapangan Tahrir yang terkenal, dimana kekayaan Tutankhamen (1400 sebelum masehi) dipamerkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar